Apa itu Calms Framework

  • IntialBoard
  • Jan 07, 2023
Apa itu Calms Framework

Setelah melahap asupan materi Pengenalan DevOps dan Prinsip-Prinsip DevOps, kini mungkin muncul pertanyaan yang mengganjal di benak Anda, Lantas, bagaimana kiat-kiat atau cara untuk menerapkan DevOps ?

Oke, jangan tergesa-gesa. Semua akan dibahas secara tuntas. Pastikan Anda menyimak dengan telaten agar tak ada yang terlewat. Bila perlu, siapkan camilan dan segelas minuman dingin untuk menemani proses belajar Anda.

Mari kita mulai singkap materi ini.

Untuk bisa menerapkan DevOps dengan baik di perusahaan, ihwal terkrusial yang perlu Anda lakukan adalah memahami metodologi DevOps. Dengan menguasainya, niscaya Anda dapat meningkatkan kolaborasi antartim di perusahaan melalui aktivitas yang berlangsung pada siklus hidup aplikasi, mulai dari desain produk, proses pengembangan aplikasi, hingga operasional produksi (a.k.a rilis ke pasar dan dinikmati pengguna).

Seperti yang kita tahu, DevOps bertujuan untuk menyatukan orang-orang untuk bekerja sama dan menghilangkan hambatan sehingga mereka dapat mencapai tujuan secara efisien. Nah, modul ini akan menyelami lebih dalam mengenai metodologi yang dipakai untuk mengadopsi DevOps menggunakan suatu framework alias kerangka kerja yang bernama CALMS sebagai acuan.

CALMS Framework merupakan cara untuk menilai apakah suatu perusahaan atau organisasi siap mengadopsi DevOps, serta mengukur bagaimana kemajuan perusahaan dalam transformasi atau proses penerapan DevOps mereka.

Perlu Anda ketahui bahwa akronim ini diciptakan oleh Jez Humble–salah satu penulis “The DevOps Handbook”–yang merupakan singkatan dari Culture, Automation, Lean, Measurement, dan Sharing.

Calms Framework

Mari kita mulai dari yang pertama, yakni Culture.

Lanjutkan Ke :  Prinsip Dasar DevOps

Related Post :

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *